Cita-cita Dion sangat mulia, dia ingin menjadi seorang guru walaupun teman-temannya menganjurkannya untuk menjadi dokter atau insinyur. Namun, keinginannya untuk menjadi guru tidak terbendung lagi, ia sangat merindukan mengajar anak-anak Desa yang sangat membutuhkan kehadiran seorang guru. Menjadi seorang yang dapat memberikan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan bangsa adalah niat yang utama. Sampai suatu ketika Dion selesai mengenyam pendidikan guru dan menerima surat tugas mengajar di sebuah desa. Hal tersebut membuatnya bersemangat. Cita-citanya menjadi guru semakin dekat. Demi sebuah pengabdian yang besar Mardiono alias Dion bersedia tinggal di tempat yang jauh dari keramaian dan kenyamanan Kota. Perjalanan Dion sebagai guru penuh perenungan ia mendapat penghiburan dari kecerdasan murid-muridnya.