<< / >>

Deskripsi:

“Lalu apa sebabnya ia tak suka denganku. Menurutnya kau adalah orang yang membuatnya tersingkir dari lomba perseni waktu itu. “Kau jangan mengada-ada Man. Ini bisa berbahaya!” aku coba memberi peringatan padanya. “Untuk apa mengada-ada. Begitulah yang terjadi. Semua terjawab setelah kau pergi. Dia merasa bersalah terhadapmu. Bahkan ia sempat malu untuk melihatmu saja. Ketika dia pergi hanya memberikan kain ini. Jujur saja. Aku tak mengerti. Kubuka kain tersebut ada tulisan yang sangat indah. Membuat mataku senang menatapnya. “Maafkan aku kawan.” Di atasnya ada bunga putih yang berdaun hijau. Diam sejenak kutatap rumah bercat putihku berdinding papan. Angin terus menghampiri rambutku. Sampaikan salamku untuk dia, wahai angin. Selamat jalan lima jiwa yang telah pergi

Eksemplar:

No Kondisi Harga Ketersediaan Lokasi Perpustakaan Lokasi Penyimpanan